Header Ads

Tahsin & Tahfizh Metode Ummi Cara Belajar Al Qur’an Menyenangkan


TAHSIN & TAHFIZH
METODE UMMI CARA BELAJAR AL QUR’AN MENYENANGKAN
Yudi Efendi, S.H.I
Bismillahirrahmaanirrahiim
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’alaa shalawat dan salam kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau adalah Nabi yang diberikan mukjizat terbesar yaitu Al Qur’an,
Membaca Al Qur’an adalah kewajiban kita sebagai muslim yang senantiasa berharap pahala dari apa yang kita baca dimana satu huruf ayat Al Qur’an mengandung sepuluh pahala. Tentunya ketika kita membaca Al Qur’an harus benar yaitu sesuai kaidah hukum tajwid sehingga kualitas bacaan kita bisa dipertanggungjawabkan.
Dalam mempelajari Al Qur’an ada banyak metode cara mudah dan cepat membaca Al Qur’an seperti yang kita tahu metode baghdadi, metode iqra, metode qiroati, metode annuur, metode utsmani, metode Abatatsa, metode yanbu’a, dan metode-metode lain yang berkembang pesat baik di kalangan pesantren, TPA dan sekolah-sekolah Islam di Indonesia. Namun, yang jadi perhatian penulis pada kesempatan ini yaitu ketika melihat fenomena tumbuh dan berkembang dengan pesatnya belajar Al Qur’an metode UMMI di kalangan TPA dan sekolah Islam terutama di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jabodetabek. Adapun sekolah yang memakai metode UMMI diantaranya Sekolah Al Hikmah Surabaya, SDIT Nurhikmah Bekasi, SDIT Mutiara Hati Tambun, SD dan SMP Arriyadh Insan Cendekia, An Nahl Islamic School Cibubur, dan banyak lagi yang lainya.
SEJARAH METODE UMMI
Metode UMMI lahir pada tahun 2011 yang didirikan oleh UMMI Foundation yang berada di Surabaya dengan visi menjadi lembaga terdepan yang melahirkan generasi qur’ani. UMMI foundation bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang mempunyai visi yang sama yaitu mengembangkan pembelajaran Alquran yang mengedepankan kualitas dan kekuatan sistem. Adapun misinya yaitu mewujudkan lembaga profesional dalam pengajaran Al Qur’an dengan basis sosial dan dakwah, membangun sistem manajemen pembelajaran Al Qur’an yang berbasis pada mutu, serta menjadi pusat pengembangan dan dakwah Al Qur’an pada masyarakat.
Nama UMMI sendiri diambil dari bahasa Arab yang artinya Ibuku. Ibu banyak sekali jasanya kepada kita yang dengan sabar mengajarkan banyak hal dan bahasa di dunia. Pendekatan bahasa ibu sangat efektif dalam mengajar al qur’an yaitu dengan cara langsung tanpa dieja (direct method), diulang-ulang (repetition), dan penuh kasih sayang yang tulus, serta kesabaran yang luar biasa (affection). Nah dengan cara inilah pendekatan metode UMMI diterapkan oleh para pengajarnya kepada para siswanya sehingga hasilnyapun sangat luar biasa.
Dalam belajar Al Qur’an Metode UMMI setiap siswa menggunakan buku Jilid (1-6), Al Qur’an UMMI serta waqaf ibtida, buku Gharib dan buku Tajwid yang masing-masingnya wajib dikuasai apabila ingin mengikuti munaqasyah (sidang tes) dan wisuda UMMI.
10 PILAR MUTU BELAJAR AL QUR’AN METODE UMMI
Bagi lembaga-lembaga yang ingin bergabung dan memakai metode UMMI harus mempunyai sepuluh pilar mutu metode UMMI yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain untuk mencapai hasil yang berkualitas. Adapun sepuluh pilar tersebut antara lain:
Good Will Management, yaitu kesediaan, dukungan dan perhatian dari pimpinan lembaga atau pengelola terhadap pembelajan al Qur’an. Sertifikasi Guru, yaitu semua guru sudah lulus tashih dan pelatihan metodologi dan manajemen penengelolaan pembelajaran Al Qur’an.
Tahapan Yang Baik dan Benar, yaitu tahapan yang sesuai dengan karakteristik objek yang akan diajar, sesuai dengan bidang apa yang kita ajarkan serta tahapan yang sesuai dengan problem kemampuan orang membaca Al Qur’an.
Target Jelas dan Terukur, yaitu ada target yang jelas dan terukur dari tiap tahap sehingga mudah untuk dievaluasi.
Mastery Learning yang Konsisten, yaitu ketuntasan dalam metode UMMI adalah mendekati 100%, khususnya pada jilid sebelum gharib dan tajwid. Prinsipnya setiap siswa boleh lanjut ke jilid berikutnya jika jilid sebelumnya sudah benar-benar baik dan lancar.Waktu Memadai, yaitu waktu yang dibutuhkan 4-5 kali dalam sepekan dan setiap pertemuannya 60-70 menit serta akan semakin sempurna apabila ada tambahan latihan mandiri.
Rasio Guru dan Siswa yang Proporsional, yaitu idealnya setiap kelompok seorang guru mengajar 10 siswa dan maksimal 15 siswa. Kontrol Internal dan Eksternal, yaitu kontrol mutu (supervisi) yang dilakukan oleh internal (koordinator Al Qur’an dan kepala sekolah) dan kontrol mutu eksternal yang dilakukan oleh pihak UMMI Foundation Pusat atau daerah kabupaten/ Kota.
Progress Report Setiap Siswa, yaitu sistem UMMI dibuat agar setiap siswa mendapat pelayanan terbaik selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga evaluasi detail setiap siswa setiap periodik oleh guru dan manajemen, baik evaluasi harian (buku prestasi), pekanan, bulanan, saat kenaikan jilid maupun ujian akhir (munaqasyah).
Koordinator yang Handal, yaitu peran aktif dan skill yang baik dalam memimpin segala sumber daya yang ada di lembaga, mampu memecahkan masalah, dan disiplin administrasi, yang harus dimiliki oleh seorang koordiantor.
Selain itu UMMI Foundation
Demikian sekedar pengenalan awal tentang belajar Alqur’an metode UMMI, semoga artikel ini bermanfaat. Silahkan kirim masukan, saran di kolom komentar di bawah ini dan kami ucapkan terimakasih bagi sahabat yang telah membagikan artikel ini kepada sahabat laiinya insya Allah kita semua mendapatkan pahala dari berbagi ilmu, Aamiin
Diberdayakan oleh Blogger.
" Selamat Datang di Website Sekolah Integral Hidayatullah Batam Provinsi Kepulauan Riau Indonesia "